Apa Itu Senjata Nuklir dan Mengapa Indonesia Belum Memilikinya?

 Apa Itu Senjata Nuklir?

Pengertian

    Senjata nuklir merupakan alat peledak yang kekuatannya dapat merusak yang berasal dari reaksi nuklir baik yang berupa reaksi fusi dan fisi. Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi, fisi nuklir adalah sebuah proses di mana terjadi pembelahan inti atom yang berat akibat ditumbukkan oleh neutron, pembelahan ini menghasilkan energi, dengan ukuran tertentu dan dengan menembakkan neutron dua hingga tiga kali ke inti atom, sehingga menyebabkan reaksi berantai dan reaksi berantai inilah yang mengeluarkan energi yang sangat besar.

 Macam-macam

    Secara umum, senjata nuklir dapat dibagi menjadi tiga bagian besar; senjata nuklir fisi, senjata nuklir fusi, dan senjata nuklir kombinasi fisi dan fusi. Senjata nuklir fisi ditenagai oleh reaksi fisi nuklir dan senjata nuklir fusi ditenagai oleh reaksi fusi nuklir, sedangkan senjata nuklir kombinasi ditenagai oleh kombinasi antara reaksi fisi dan fusi nuklir.

  • Apa itu senjata nuklir fisi?

    Senjata nuklir fisi juga dikenal sebagai bom atom. Energi yang digunakan dalam senjata nuklir fisi murni berasal dari inti atom. Bagaimana prinsip-prinsip itu bekerja? Seperti namanya, senjata ini menggunakan reaksi fisi nuklir. Ini membagi inti menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan memancarkan foton dan neutron dalam bentuk sinar gamma. Tentu saja dengan energi yang sangat besar! Agar reaksi fisi terjadi, diperlukan sebuah kondisi  untuk massa bahan material yang digunakan untuk mencapai tingkat massa superkritis. Massa superkritis adalah massa materi yang memungkinkan terjadinya reaksi berantai nuklir (reaksi fisi terus menerus dari inti atom).
    Secara umum, ada dua cara untuk membuat massa superkritis. Metode pertama adalah dengan menumbuk satu bahan subkritis dengan bahan subkritis lainnya untuk membentuk kerapatan massa tertentu yang dapat menyebabkan pembelahan inti secara berantai. Metode kedua, di sisi lain, berfokus pada kompresi partikel subkritis hingga mencapai kepadatan massa tertentu yang dapat memicu pembelahan rantai atom. Metode kedua lebih maju dan memungkinkan penggunaan plutonium sebagai unsur untuk memperkaya uranium sebagai dasar reaksi fisi. Bahan yang biasa digunakan dalam senjata fisi adalah Uranium-235 dan Plutonium-239. Jumlah maksimum energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi setara dengan 500.000 kiloton TNT.

Contoh :

Contoh senjata fisi yang paling terkenal adalah bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.


  • Apa itu senjata nuklir fusi?

    Senjata nuklir fusi bekerja secara berbeda.Perbedaannya itu reaksi fisi adalah reaksi yang dihasilkan dari pembelahan inti atom, fusi nuklir adalah reaksi nuklir yang dihasilkan dari fusi atau peleburan dua atau lebih inti menjadi atom baru yang massanya lebih kecil dari inti penyusunnya. Persamaannya adalah keduanya menghasilkan energi dalam jumlah besar. Perbedaannya adalah bahwa tidak ada batasan energi yang dihasilkan dalam reaksi fusi. Senjata nuklir fusi biasa disebut senjata termonuklir atau bom hidrogen karena reaksi fusi yang digunakan adalah reaksi fusi yang menggabungkan isotop hidrogen seperti deuterium dan tritium.

Contoh:

Contoh senjata fusi yang paling terkenal adalah Tsar Bomba (Tsar Bomba) yang diproduksi oleh Uni Soviet. Tsar Bomba dapat melepaskan energi setara dengan 50 juta ton TNT.

  • Apa itu senjata nuklir kombinasi fisi dan fusi?

Aplikasi senjata nuklir jenis ini menggunakan reaksi fusi untuk meningkatkan hasil ledakan fisi. Apa yang dimaksud dengan hasil ledakan nuklir Hasil di sini berarti jumlah energi yang dilepaskan ketika senjata nuklir meledak. Selain hasil eksplosif, kita juga mengetahui “rasio hasil terhadap berat”. Rasio hasil terhadap berat adalah rasio hasil terhadap massa bahan inti yang digunakan. Satuan yang biasa digunakan adalah megaton/ton. Senjata fisi dan fusi gabungan menggunakan bahan inti non-reaktif seperti U-238 dan Th-232.

Contoh:


 Contoh terkenal dari senjata fisi dan fusi gabungan adalah boosted fission weapon.

Manfaat dan Bahaya

Manfaat:1.Merupakan teknologi yang sangat handal
              2.Meningkatkan status sebuah negara
              3.Sebagai cikal bakal teknologi
              4. Memperkuat batas-batas negara
Bahaya:1.Zona radiasi yang akan membunuh banyak kehidupan di sekitarnya.
              2.Ledakan udara yang akan menyapu bangunan dalam radius yang lebih jauh dari zona ledakan
              3.Panas ekstrem yang bisa membakar apapun dalam radius yang sangat luas
              4.Masalah kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan dalam jangka waktu panjang




 Mengapa Indonesia Belum Memilikinya?

Alasan utama Indonesia tidak memiliki senjata nuklir adalah karena termasuk dalam ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom and Neutrality).Salah satu komponen utama ZOPFAN adalah pembentukan zona bebas nuklir di ASEAN.Pembentukan kawasan bebas senjata nuklir tersebut baru disetujui anggota-anggota ASEAN pada 15 Desember 1995 di Bangkok yang dikenal dengan Traktat Bangkok.

    • Untuk tidak mengembangkan, memproduksi, membeli, mempunyai, atau menguasai senjata nuklir, pangkalan nuklir, ataupun melakukan uji coba atau menggunakan senjata nuklir di manapun juga baik di dalam maupun di luar kawasan Asia Tenggara.
    • Tidak meminta ataupun menerima bantuan berkenaan dengan nuklir.
    • Tidak melakukan segala kegiatan pemberian bantuan ataupun menyokong pembuatan atau pengambilalihan peralatan nuklir apapun juga oleh negara manapun juga.
    • Tidak menyediakan sumber daya atau material khusus ataupun perlengkapan kepada negara persenjataan non-nuklir di manapun juga (non-nuclear weapon state), ataupun negara persenjataan nuklir terkecuali negara tersebut telah memenuhi perjanjian keselamatan dari The International Atomic Energy Agency.
    • Untuk mencegah operasi atau penggelaran senjata nuklir di wilayah-wilayah anggotanya dan mencegah pula dilakukannya uji coba nuklir.
    • Mencegah wilayah laut kawasan Asia Tenggara dari pembuangan sampah radioaktif dan/atau bahan-bahan radioaktif oleh siapapun juga.

    Dengan demikian, bukan berarti Indonesia tidak bisa mengembangkan senjata nuklir. Berdasarkan traktat tersebut, Indonesia tidak ingin dan tidak boleh mengembangkan senjata nuklir.

     Indonesia Mampu Punya Senjata Nuklir?

    Bahkan, beberapa pejabat dalam negeri telah beberapa kali menyampaikan pendapatnya agar Indonesia menjadi negara yang mampu mengembangkan energi nuklir. Para pejabat sempat menyinggung kemungkinan pengembangan energi nuklir, namun sejauh ini belum terwujud. Indonesia diyakini memiliki sumber daya uranium yang dapat diolah menjadi energi nuklir, namun ternyata masih ada beberapa faktor untuk mewujudkan “mimpi” tersebut.Berdasarkan data, total sumber daya uranium Indonesia adalah 81.090 ton dan thorium 140.411 ton. Bahan bakunya tersebar di tiga wilayah: Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sumatera memiliki 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium, Kalimantan memiliki 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium, dan Sulawesi memiliki 3.793 ton uranium dan 6.562 ton thorium.

    Jika Indonesia ingin serius mengembangkan energi nuklir Ada satu hal yang menjadi perhatian khusus misalnya, kondisi geografis yang menempatkan negara ini di kawasan rawan bencana atau di jalur ring of fire. Hal ini tentu menunjukkan bahwa pembangunan PLTN dapat berisiko tinggi karena bencana alam sangat mungkin terjadi di Indonesia.

    Tidak hanya itu, faktor penerimaan juga perlu diperhatikan dalam pengembangan energi.Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) periode 2001-2009, menegaskan tidak semua orang setuju dengan pembangunan PLTN. Ini menunjukkan bahwa tidak semua jenis energi tertentu dapat diterima secara sosial.Selain faktor internal, faktor eksternal lainnya juga telah mematikan 'impian' Indonesia untuk membangun PLTN. Secara global, hanya negara-negara besar yang mampu mengembangkan tenaga nuklir. Misalnya, negara adidaya seperti Amerika Serikat memiliki kekuatan untuk membatasi upaya pengembangan senjata negara mereka.

    Indonesia berpotensi menjadi negara maju jika berkomitmen pada pengembangan energi nuklir. Makalah Jose Goldemberg yang berjudul “Energi Nuklir di Negara Berkembang” menjelaskan bahwa negara-negara Dunia Ketiga yang dapat mengembangkan energi nuklir berpotensi menjadi negara maju.Namun untuk mewujudkannya, kita membutuhkan dukungan AS untuk pengembangan nuklir, baik dari segi sumber daya manusia (SDM) maupun teknologi. Oleh karena itu, jika Indonesia memutuskan untuk mengembangkan energi nuklir, hal itu dapat menarik perhatian Amerika Serikat dan ikut campur dalam pengembangan nuklirnya.

    Meskipun mungkin, dalam praktiknya Indonesia telah berulang kali menolak untuk bekerja sama dalam pengembangan nuklir. Ini juga menjadi pertanda bahwa potensi Indonesia untuk memiliki senjata nuklir tampaknya sulit diwujudkan.




    Comments